Teka-Teki Waktu - Andalusia Islamic Center

Teka-Teki Waktu

TEKA-TEKI WAKTU

Oleh : El?Bugizy

Betapa dahsyatnya hikmah dari waktu, hingga dalam Al?Qur'an  Allah SWT berkali?kali  bersumpah atas nama waktu. Demi Duha, Demi fajar, Demi malam, Demi Matahari, dan Demi masa. Sampai saat ini waktu merupakan misteri yang memiliki banyak de?nisi.  Di barat waktu adalah uang yang jika tak diambil secepatnya, maka akan mendatangkan penyesalan. Di mur waktu adalah pedang. Ia akan menebas  pemilik yang tak menggunakanya dengan baik. Sedangkan Di Indonesia waktu adalah Karet. Fleksibel, unpredictable, gampang diatur. Bukankah begitu? Adapun Imam As?Syahiid Hasan Al?Banna mengatakan waktu itu adalah kehidupan. Menghabiskan waktu berar menghabiskan sisa hidup kita. Sebagaimana nasehat  Robi'ah kepada Sufyan Ats Tsauri ; “Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir?hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu (baca: ma) sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.” Itulah waktu makhluk yang memangsa segalanya. Bahkan umur kita pun dimangsanya. Apakah yang paling jauh? Imam Al?Ghazali pernah memberikan teka?teki kepada muridnya ; “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”. Para murid memiliki jawaban yang beraneka ragam. Murid 1: " Negeri Cina " Murid 2: "Bulan" Murid 3: "Matahari" Murid 4: "Bintang?bintang" Imam Al?Ghazali: "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita dak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Dan tahukah kita berapa jarak bulan, matahari dan bintang dari bumi ? Bulan    : 450.000 km (1,5 dek cahaya) Matahari   : 149.juta km (8 menit cahaya) Bintang (terdekat setelah matahari) ?         Alpha Centauri  : 4,2 tahun cahaya ?         Bintang Barnard : 6 juta tahun cahaya ?         Wolf 359  : 7,8 tahun cahaya ?         Lalande 21185 : 8,3 tahun cahaya Bintang terjauh : 13,07 milyar tahun cahaya NB :  Kecepatan cahaya  =   300.000 km/s ?      Jarak 1 tahun cahaya  = 300.000 km/s x 60 (dek) x 60(menit) x 24(jam) x 360 (hari) = 9.331.200.000.000 km ?      Jadi, 1 tahun cahaya  =  9,331 triliun km Jika bulan dan bintang?bintang sejauh itu.

Bagaimana dengan masa lalu yang lebih jauh lagi menurut Imam Al?Ghazali?.  Sebenarnya tanpa teori sekalipun kita semua sudah tahu betapa jauhnya masa lalu. Namun terkadang kita menggapnya begitu remeh. Padahal satu dek yang kita sia?siakan itu lebih jauh daripada triliyunan kilometer.

Teka?teki di lapangan bola Seorang guru besar pernah bertanya. “Mengapa keka turnamen sepak bola berlangsung, para pemain tak ada yang menelepon, nonton tv, kirim sms, apa lagi facebookan?”. Kedengarannya memang aneh tapi mari kita lihat dulu jawabannya. Hal ini karena mereka menyadari waktu tanding di lapangan itu begitu singkat, yaitu hanya 90 menit.  Bayangkan jika waktu tanding yang disediakan 9 ribu atau 9 juta menit, maka  kira?kira apa saja yang akan dilakukan ke 11 pemain tersebut. Tentu mereka akan sempat makan, dur, nonton, bahkan facebook?an. Ini tentang kesadaran akan singkatnya waktu yang dimiliki. Itulah alasan mengapa pemain bola langsung berlari keka peluit pertama dibunyikan. Apalagi keka masa?masa injury mes. Mereka akan mengerahkan seluruh energinya untuk membuka seap peluang menciptakan goal.  Sama halnya dengan hidup kita. Keka peluit kehidupan telah berbunyi manusia mengawalinya dengan perjuangan bertahan hidup, belajar, berkembang,  dan berndak. Sayangnya manusia terkadang lupa bahwa hidup ini seper lapangan sepak bola. Dimana kita harus selalu siap dan bersegera dalam memanfaatkan momentum untuk mencetak goal kehidupan.  Kita terlalu menganggap remeh waktu yang berlalu. Sehingga begitu banyak momentum yang kita lewatkan. Begitu banyak peluang yang terbunuh karena penunudaan dengan kata “nan, nan, dan nan” yang selalu berulang?ulang. Padahal hidup ini terlalu murah jika hanya untuk melakukan hal yang biasa?biasa saja. Jangan biarkan sisa umur kita berakhir tanpa mencetak goal sedikitpun. Umur panjang namun prestasi kurang. Hidup berabad namun ada manfaat. Na’udzu billah. Jarum jam selalu berdetak, bagaimana mungkin kita diam tak bergerak.

“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal?hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan?angan yang bal, hanya dihabiskan dengan banyak dur dan digunakan dalam kebalan (kesia?siaan), maka sungguh kemaan lebih layak bagi dirinya.” _ Ibnul Qoyyim Al?Jauzi_

Wallahu a’lam bishshowaab.