Akhlaq Mulia ( Husnul Khuluq ) - Andalusia Islamic Center

Akhlaq Mulia ( Husnul Khuluq )

Akhlaq Mulia ( Husnul Khuluq )

Oleh : ust. Abdul Mughni, BA, MHi
 

Bismillah wa Alhamdulillah wa al Sholatu wa al Salamu ‘ala rasulillah shollallahu ‘alayhi wa sallam. 

Adalah nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam contoh dan teladan dalam pribadi dan akhlaq, karena beliaulah satu satunya makhluk yang dipuji Allah sebab prilaku dan akhlaq baik yang dimiliki (68;4) dan benarlah Allah ketika menyatakan bahwa kehidupan serta tindak tanduk beliau dijadikan sebagai uswah atau suri teladan (contoh ideal) dalam kehidupan bagi mereka yang menginginkan Allah dan rasulNya (33;21). Akhlaq mulia adalah misi dan risalah yang diemban dan dilaksanakan oleh sang Rasul, Akhlaq mulia adalah sebab kebahagiaan dan ketentraman dalam kehidupan, akhlaq mulia adalah penyebab yang paling utama untuk masuk kedalam surganya Allah bersama dengan taqwa, dalam sebuah hadis disebutkan “ yang paling banyak memasukkan manusia ke surga adalah taqwa kepada Allah dan Akhlaq baik (HR. Turmuzi). Kenapa kok akhlaq bukan sholat ataupun haji sebagaimana dalam hadis yang menyebutkan bahwa balasan haji yang mabrur adalah surga, ataupun ibadah sholat sunnah seperti yang dilakukan oleh sahabat Bilal bin Rabah radhiallahu ‘anhu ataupun ibadah puasa seperti hadis nabi yang menyebutkan akan surga bernama Rayyan khusus untuk mereka yang berpuasa ataupun ibadah mahdhah lain ? Seorang mu’min sejati tidak saja dia adalah orang yang pasti melaksanakan kewajiban Ibadah seperti dalam rukun Islam sholat, puasa, zakat dan haji karena yang menolak dan melalaikan ibadah ibadah utama ini membuatnya murtad dan keluar dari Islam, tetapi dia juga adalah orang yang berprilaku dan berakhlaq baik atau dengan istilah qur’an adalah orang yang beriman dan beramal shaleh. Amal Shaleh diwujudkan dan dipraktekan melalui akhlaq mulia, karenanya benarlah pernyataan dan tuntunan dari nabi yang sangat tegas akan peran dan fungsi akhlaq mulia dalam kehidupan.

Islam ketika lahir di masyarakat arab jahiliyah pada awal dakwah , bertujuan untuk merubah keyakinan yang sesat kepada keyakinan yang benar, jika terdapat akhlak yang baik yang telah ada dari generasi nenek moyang dan sudah menjadi standar dan ukuran kebaikan, maka akan dikukuhkan dan diperkuat serta ditetapkan oleh Islam. Semua prilaku dan kebiasaan baik yang dilakukan dan memberikan manfaat serta menghindari keburukan pasti diakui dan diperkuat oleh ajaran Islam, seperti yang dilakukan nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam sebelum dilantik menjadi nabi yang semua prilakunya adalah akhlaq baik, sekalipun belum turun kepadanya wahyu Allah. Siroh nabi banyak menyebutkan sifat sifat dan prilaku mulia nabi, seperti jujur, amanah dan gemar membantu orang lain. Saat turun wahyu pertama kali kepada beliau dan diterimanya dengan keadaan yang ketakutan, kemudian meminta kepada keluarganya agar diberikan selimut untuk menghilangkan perasaan tersebut, istri tercinta Ummul Mu’minin Khodijah radhiallahu ‘anha menghibur nabi dengan menyebutkan akhlaq baik yang dilakukan nya, seperti : menyambung hubungan keluarga (shilaturrahim), berkata jujur, menanggung beban orang yang susah seperti anak yatim, janda, faqir dll, engkau juga menyumbangkan harta kepada yang tidak punya , dan engkau juga menjamu tamu dan menolong kepada sesama manusia (Muttafaqun ‘alayhi). Sungguh testimoni atau persaksian istrinya adalah bukti bahwa perangai dan prilaku mulia yang telah dilakukan dan dipraktekan nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam begitu kuat dan melekat dalam dirinya, bahkan kepada musuh sekalipun seperti instruksi beliau kepada para sahabatnya setelah perang Badr adalah “ berbuat baiklah kepada para tawanan “. umumnya orang ketika ada kesempatan untuk membalas keburukan dan kejahatan yang didapatinya dari orang lain, biasanya dia akan membalas dengan keburukan yang serupa bahkan bisa jadi lebih buruk lagi. Akhlaq mulia tidak hanya sebatas kepada kawan tetapi juga kepada lawan, akhlaq mulia tidak hanya sebatas omongan dan pembicaraan melainkan perbuatan dan pembuktian, hal ini membutuhkan ilmu pengetahuan, keyakinan dan tekad kuat untuk membiasakan dan mengamalkan, semoga Allah memudahkan kepada kita untuk meneladani sikap dan perilaku atau akhlaq mulia nabi dan menerimanya sebagai bentuk amal shaleh yang semata-mata di dedikasikan hanya kepada Allah Subhanahu wa Taa’la.