Yahudi dan Bani Israil - Andalusia Islamic Center

Yahudi dan Bani Israil

Yahudi dan Bani Israil

Bismillah Alhamdulillah Wa Sholatu Wa Salamu ‘ala rasulillah ??? ???? ???? ? ???

Kitab suci Al qu’ran menyebutkan banyak kisah kisah ummat terdahulu, salah satunya adalah tentang bani israil dan juga bangsa yahudi, dengan nabi dan rasul yang diutus untuk mereka. Topik dan tema tentang yahudi selalu menarik untuk dikaji dan dipelajari, nabi dari bangsa ini yaitu nabi Musa ‘alayhissalam adalah satu-satunya nabi yang banyak disebutkan kisahnya da;lam al qur’an, dan kaum yahudi dengan perkembangan dan sejarah bersama nabi-nabi mereka adalah bangsa yang paling sering disebutkan juga dalam kitab suci. Timbul pertanyaan apa hikmah dan manfaat tentang seringnya disebutkan kisah mereka ? Dengan kata lain apa hikmah dibalik penjelasan al quran yang “ terperinci “ tentang kisah merek. Syaikh Sholah Al Kholidy ( ???? ???? ? ???? ) menjelaskan beberapa alasan yang dapat diambil oleh ummat Islam modern dari kisah -kisah mereka antara lain :

1. Bani Israil adalah yang pertama kali menentang dan melawan dakwah islam di daerah arab dan sekitarnya, merekalah yang menjadi cikal bakal orang-orang munafiq di Madinah, merekalah yang menghasud kaum muslimin untuk meninggalkan jihad, merekalah yang menyebarkan isu-isu fitnah dan hoax (berita palsu), oleh karenanya umat Islam harus kenal dan dapat mengidentifikasi ciri dan karakter mereka sehingga dapat menghapai dan mengalahkan tipu daya serta makar yang diciptakan orang yahudi. Termaktub dalam ilmu Allah bahwa merekalah yang menjadi musuh musuh terhadap petunjuk dari Allah sejak dahulu hingga saat ini, maka Allah pun memperlihatkan cara-cara yang dilakukan dan sarana yang digunakan.

2. Bani Israil adalah penganut agama yang bersumber dari Allah sebelum agama Allah yang terakhir yaitu Islam. Sejarah mereka adalah sebuah sejarah yang panjang sebelum diutus dan dilantiknya nabi Muhammad ??? ???? ???? ? ??? banyak terjadi dalam kehidupan mereka peristiwa peristiwa yang menunjukkan penyimpangan yang dilakukan, pengkhianatan yang berulang-ulang terhadap janji-janji mereka, semua ini menuntut pewaris agama Allah terakhir yaitu ummat Islam agar banyak mengambil dari pengalaman ummat terdahulu hikmah dan pelajaran untuk tidak berprilaku seperti mereka dan terhindar dari murka dan siksa Allah.

3. Bani Israil dengan perjalanan sejarah mereka yang panjang telah meninggalkan pelajaran besar salah satunya adalah timbul dan lahir dalam perjalanan yang panjang tersebut kelompok atau generasi yang menyimpang dan hati-hati pengikutnya yang keras, Allah berkehendak menjadikan umat Islam adalah ummat yang panjang perjalananya sampai datangnya kiamat sehingga sudah selayaknya untuk menghindari apa yang menimpa bani Israil, karena perkara yang sulit dan sukar adalah menyadarkan orang yang tahu dan sadar, berbeda dengan orang yang tidak tahu mudah untuk berubah dan menjadi baik. Bani Israil mereka sudah tahu dan sadar lalu menyimpang, maka penanggulanganya tidak mudah dan gampang.

Yahudi sering diidentikan dengan bani Israil, padahal di dalam keduanya terdapat perbedaan. Secara bahasa kata Yahud ada yang mengatakan berakar dari kata dalam bahasa arab yang memiliki arti kembali dan taubat seperti yang disebutkan dalam Q.S. 2;62, 4;46,160, 5;41,44 dll. Sebagian ulama lain berpendapat kata Yahud bukan dari bahasa arab melainkan dari non arab asing yaitu dari nama salah satu anaknya nabi Ya’qub yang bernama Yahuza, huruf z diganti dengan huruf d, karena dalam bahasa arab disebut pergantian dari huruf dzal ke huruf dal (tipis bedanya). Inilah yang didukug oleh penulis dan penyusun buku Mu’jam Mufahras li Alfazhil Qur’an, Muhammad Fuad Abdul Baqi yang meletakkan kata Yahud bukan dari akar kata bahasa Arab, dengan huruf awwal Ha melainkan pada kata yang berhuruf awal ya, dan ini adalah yang tepat karena kata yahud adalah kata non arab (‘ajam). Adapun kata Bani Israil disebutkan dalam Al quran lebih dari 40 kali, sedangkan kata Israil yang maksudnya adalah nabi Ya’qub hal ini disebutkan dalam QS 3;93 dan 19;58, selebihnya yang disebutkan adalah bani Israil yang memiliki arti keturunan dan anak cucu dari Israil yaitu nabi Ya’qub alayhissalam. Kata Israil sendiri tidak disebutkan dalam beberapa kamus arab akar katanya, kata tersebut adalah kata ‘ajam (non arab) yang disematkan kepada nabi Ya’qub. Ibn Manzhur dalam kitabnya menyebutkan bahwa kata Israil dari kata sar-ala yaitu nama malaikat. Pernyataan ini tidak didukung oleh nash-nash yang kuat, karena nama-nama malaikat adalah hal yang bersifat tauqifiyyah(hanya berdasarkan nash).

Apa perbedaan bani Israil dan Yahudi ? Bani Israil menggambarkan nasab dan keturunan, sedangkan Yahud menggambarkan agama dan keyakinan, singkatnya tidak semua Bani Israil otomatis Yahud, ataupun tidak semua Yahud itu adalah bani Israil, dahulu dizaman nabi ada keturunan bani Israil yang beriman dan menjadi sahabat mulia, seperti sahabat Abdullah bin Salam radhiallahu ‘anhu, maka yang tepat kita mengatakan bahwa beliau adalah bani Israil bukan Yahudi, karena keimanan beliau kepada Allah dan ajaran yang dibawa rasulullah ??? ???? ???? ? ???

Saat ini banyak yang rancu dan mencampur aduk bahkan menyamakan bahwa yahudi itu bani Israil dan sebaliknya, hal ini tidak tepat berdasarkan analisa dan pemahaman dari ayat-ayat Al Qur’an seperti 2;140 yang menolak anggapan bahwa bani Israil sebelum nabi Muhammad ??? ???? ???? ? ??? adalah Yahudi. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa bangsa bani Israil yang banyak disebutkan dalam Al Qur’an semenjak nabi Yusuf sampai dengan diutus nabi Muhammad ??? ???? ???? ? ??? kemudian mereka kehilangan nama tersbut dan berganti dengan nama Yahud karena penolakan, perlawanan dan pengkhianatan yang dilakukan kepada ajaran nabi. Kenapa kehilangan dan berubah nama ? Karena nama Israil adalah menunjukkan nasab dan hubungan kepada nabi Allah yang mulia yang dahulu nenek moyang mereka ikuti dengan segala dinamika yang terjadi, sedangkan semenjak diutus nabi terakhir maka nabi Muhammad ??? ???? ???? ? ??? dan ummatnya yang lebih utama dan tepat untuk dikatakan pengikut bani Israil karena kesamaan sumber ajaran dan keimanan kepada Allah, sedangkan mereka keturunan bani Israil yang tidak beriman kepada nabi mereka tidak layak untuk menggunakan nama tersebut, dan yang tepat adalah dengan nama Yahud. Wallohu ‘alam bis showab disarikan dari buku Syakhsiyyah yahudiyyah fil quran karangan syaikh sholah al kholidiy.