Surat As Sajadah III (tamat) - Andalusia Islamic Center

Surat As Sajadah III (tamat)

Surat As Sajadah III (tamat)

Bismillah Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘ala rasulillah
Melanjutkan tentang poin poin pelajaran dari surat ke 32 ( As Sajadah) dari ayat 18, setelah dijelaskan bahwa balasan dari Allah adalah balasan yang tidak pernah diketahui dan dibayangkan sebelumnya oleh siapapun manusia dari segala macam bentuk kenikmatan.

9. Berbeda antara orang yang beriman dan orang fasiq. Ayat 18 menyebutkan dua model dan bentuk yaitu mumin dan fasiq. Istilah fasiq yang digunakan dalam ayat ini maksudnya adalah lawan atau kebalikan dari orang yang beriman yaitu kafir. Syaikh Saa’diy menyebutkan yaitu orang yang telah hancur hatinya, tidak lagi beriman, dan tidak memiliki kontrol agama (bekal agama), oleh karenanya orang yang demikian dengan cepat dan mudah melakukan kemaksiatan dan kebodohan, dan dengan kefasikannya tersebut dia telah keluar dari ketaatan kepada Allah. Tentunya yang beriman berbeda sekali dengan kefasikan sebagai mana perbedaan siang dan malam.

10. Sifat orang yang beriman adalah yakin dan percaya kepada Ajaran Allah, patuh tunduk dan taat terhadap ajaran Islam, berbuat dan terus melakukan amal shaleh (good action). Dalam ibadah mahdhah yaitu mengerjakan yang diwajibkan dan juga yang disunnahkan. Sebaliknya orang yang fasiq adalah orang yang ingkar dan tidak yakin, orang yang mengerjakan bukan ibadah apakah yang wajib ataupun yang sunnah. Karena berbeda perbuatan tentunyan berbeda balasan, yang beriman akan mendapatakan sebaiknya baiknya tempat, jika diilustrasikan dalam kehidupan modern saat ini mirip dengan hotel bintang lima bahkan lebih berikut dengan segala fasilitasnya buat yang beriman, sebaliknya orang fasiq dia akan tinggal dipenjara paling keras dan setiap kali ingin keluar senantiasa tertangkap dan semakin disiksa, nau’zu billah .

11. Allah banyak memberikan peringatan kepada manusia dengan berbagai bentuk, salah satunya adalah siksaan di dunia agar menjadi pengingat dan menyadarkan orang yang fasiq agara kembali beriman. Dalam ayat 21 Allah menyebutkan dengan istilah azab adna (azab yang dekat). Syaikh Sa’diy menafsirkan ayat ini dengan siksa kubur, yaitu orang fasiq yang kafir dan keluar dari ketaatan kepada Allah akan disiksa dengan siksa kubur dan dilanjutkan dengan siksaan yang lebih berat yaitu siksa di api neraka, wal ‘iyazu billah. Semoga kita dilindungi Allah dari siksa kubur apalagi siksa neraka.

12. Bentuk kezhaliman adalah berpaling dari peringatan Allah, bahkan yang demikian adalah termasuk kezhaliman yang besar. Segala bentuk kenikmatan telah dianugerahkan Allah, segala bentuk peringatan telah disampaikan, segala bentuk cara telah disampaikan meskipun demikian masih tetap fasiq dan kafir maka ketahuilah bahwa siksa Allah sangat pedih dan Allah pasti akan memberikan balasan dari setiap pembangkangan dan pengingkaran atas segala nikmat, anugerah dan peringatan.

13. Allah telah memberikan peringatan dan petunjuk, salah satunya dengan diturunkan kitab Al qur’an, sebagaimana dahulu juga diturunkan kepada nabi Musa untuk disampaikan kepada kaumnya. Bedanya kitab taurat terbatas kepada kaum nabi Musa sedangkan al Qur’an untuk semua manusia dan bangsa tidak terbatas kepada satu kaum saja. Al qur’an petunjuk untuk seluruh ummat manusia (hudan linnas ) selaras dengan firman Allah dalam surat al baqoroh ayat 185. Kitab yang diturunkan adalah petunjuk dan peringatan, bagi yang taat dan patuh dia akan menunjuki kepada segala hal apakah perbuatan perkataan dan keyakinan yang dapat menghantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tatkala kaum nabi Musa berpegang teguh dengan ajaran kitab mereka Allah jadikan dari mereka pemimpin yang membawa kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat, dengan sifat sabar yang dimiliki dan keyakinan kepada Allah. Dalam ayat 24 Allah menyebutkan dua sifat dan karakter yang menjadi kunci dan rahasia keberhasilan, yaitu sabar dan yakin. Sabar untuk tidak terbawa dan larut mengikuti dunia dan syahwat dan yakin akan kebenaran dan ajaran Allah. Kebanyakan manusia saat ini, termasuk kita juga yang kurang sabar dan kurang yakin, oleh karenanya belum dikaruniai Allah kemenangan dan kejayaan. Modal utama keberhasilan dan kesuksesan sebagaimana difahami dari ayat 24 ini adalah sabar dan yakin. Semoga Allah mengaruniai kita semua kesabaran dengan senantiasa taat kepadaNya dan menjauhkan diri dari laranganNya, sebagaimana dikaruniai dengan keyakinan yang kuat dan kokoh akan janji janjiNya.

14. Jasmerah (jangan sekali melupakan sejarah), di ayat ayat akhir surat ini mengajak pembaca dan umat islam untuk belajar dari ummat terdahulu, bagaimana mereka hancur dan bagaimana mereka unggul. Hancur karena ingkar dan maksiat kepada Allah, unggul karena taat dan patuh kepadaNya.

15. Orang kafir karena tidak yakin apalagi sabar dengan janji Allah, mereka menantang seraya meremehkan dan merendahkan janji janji dan ajaran Allah. Mereka ingin melihat dan menyaksikan kapan pembalasan Allah, syaikh Sa’diy mengatakan orang – orang yang jahat berkata kapan kah siksa dan azab tersebut datang ? Sebagai bentuk tantangan dan ketidak yakinan mereka akan azab dan siksa Allah. Padahal ketika saat itu tiba maka sudah tidak adalagi kesempatan untuk memperbaiki dan tidaklah siksa itu ditunda dari mereka. Semoga kita diberikan kemudahan untuk memanfaatkan waktu yang masih diberikan Allah, karena baik orang yang beriman dan orang kafir semuanya menunggu waktu yang telah dijanjikan Allah. Bedanya orang yang beriman menunggu balasan kebahagiaan dan orang kafir menunggu balasan kehancuran dan ke azab.