Mencntai Al-Qur’an - Andalusia Islamic Center

Mencntai Al-Qur’an

Mencntai Al-Qur’an

Oleh : Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby, S.Pd.

Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’alaa. Rahmat dan kebahagiaan semoga dilimpahkan atas baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarga, pada sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat. Sebagai seorang muslim, di masing – masing rumah kita, tentu kita simpan

mushaf Al-Qur'an. Tidak cukup satu, mungkin dua, tiga dan seterusnya. Namun sudahkah kita memperlakukan Al-Qur'an itu sebagaimana mestinya?. Sudahkan

Al-Qur'an yang kita miliki mendapatkan hak-haknya? Seorang muslim yang baik, akan mencintai Al-Qur'an, dengan cara menjaga kebersihannya, memelihara kalimat-kalimatnya dengan membacanya, merenungi isi kandungan yang ada di dalamnya, mengamalkan isinya yang berupa perintah, larangan, peringatan, ancaman dan janji syurga bagi yang taat. Al-Qur'an adalah tali Allah yang sangat kuat, nur-Nya yang menerangkan, obat-Nya yang bermanfaat, pemeliharaan bagi orang yang berpegang teguh dengannya. Jika ia bengkok, maka Al-Qur'anlah yang meluruskan. Jika ia menyeleweng maka Al-Qur'anlah yang membetulkan. Tidak akan habis-habis keajaibannya dan tidak akan berkurang kemuliaan dan keagungannya, sepanjang

masa, meskipun banyak kaum munafik yang mencoba memalsukannya. Maka berbahagialah orang yang memuliakan Al-Qur'an dengan menghafalkannya. Terkadang dalam benak kita timbul pertanyaan, mungkinkan Al-Qur'an yang terdiri dari 30 juz dan berisi 114 surat itu mampu dihafalkan diluar kepala? Mari kita telusuri sejenak sejarah Al-Qur'an ini. Sesungguhnya Al-Qur'an telah biasa dihafalkan sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Karena Al-Qur'an memang diturunkan tanpa teks. Tetapi turun secara bertahap dan langusng dihafalkan oleh baginda Rasulullah Seiring berjalannya sejarah dengan banyaknya para penghafal Al-Qur'an yang syahid di medan jihad, maka ada ide untuk membukukan Al-Qur'an pada zaman Khalifah Abu Bakar ra, dan baru terealisasi pada masa Khalifah Utsman bin Affan ra. Untuk itulah mushaf Al-Qur'an seperti yang sekarang biasa dibaca oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Adapun dengan jumlahnya yang 30 juz dengan Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

114 surat, itu tidak mustahil untuk dihafalkan di luar kepala, bagi kaum muslimin yang mempunyai tujuan baik dan bertekad untuk menjadi penghafal Al- Qur'an. Terbukti bahwa dari zaman dahulu hingga sekarang, tak sedikit kaum muslimin di seluruh

p e n j u r u d u n i a y a n g b e r m i n a t u n t u k menghafalkannya. Bagi para penghafal Al-Qur'an, menjadi seorang pengafal Al-Qur'an merupakan pilihan hidup yang bisa menunjang kebutuhan hidup di dunia terlebih lagi di akhirat kelak. Mereka adalah

orang-orang yang akan dimuliakan Allah di dunia dan di akhirat. Untuk itu, meskipun tidak mudah, menjadi seorang penghafal Al-Qur'an merupakan sebuah keinginan tersendiri bagi kaum muslimin dan muslimah. Orang yang mencintai Al-Qur'an dan

memuliakannya, apalagi sampai ada minat dan kemauan untuk menghafalkannya, maka Allah akan mengangkat derajat orang tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan para hamba-Nya yang lain. Keberkahan Al-Qur'n bukan hanya yang menghafal atau membaca saja yang mendapat keutamaan, tetapi orang yang mendengarkannya pun mendapat keutamaan. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang mendengarkan bacaan suatu ayat dari Al-Qur'an, maka ditulis kebaikan yang berlipat ganda. Dan barangsiapa yang membaca suatu ayat dari kitabullah ini, maka akan menjadi cahaya kelak di hari kiamat”. (HR. Ahmad). Oleh karena itu, marilah kita mulai sekarang ikut membantu memberantas buta huruf-huruf Al- Qur'an. Lalu bagaimanakah caranya?. Yakni dengan membimbing anak-anak kita, dan keluarga kita membaca Al-Qur'an, bagaimana memuliakan dan menghormatinya. Jika kita merasa tidak mampu atau tidak ada waktu, maka kita bisa menyerahkan kepada ahlinya. Anas ra. Berkata, bahwa Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang mengajari anaknya membaca Al-Qur'an dengan melihat (pada kitab Al-Qur'an), maka dosanya yang telah lalu dan yang akan datang diampuni. Barangsiapa yang mengajarinya membaca Al-Qur'an dengan hafalan, maka setiap anaknya membaca satu ayat, Allah akan mengangkat satu derajat untuk ayahnya, sehingga ayat itu selesai dibacakan”. (HR. Thabrany). Di dalam Al-Qur'an juga mengandung pengertian yang amat dalam. Hingga jika ada orang yang mengatakan bahwa makna Al-Qur'an hanya sebatas pada apa yang tersurat dalam terjemahannya,

itu menunjukan bahwa orang yang berkata demikian masih sangat dangkal ilmunya, tentang Al-Qur'an. Selain terjemah secara harfiyah, Al-Qur'an mempunyai kandungan makna yang amat dalam. Bahkan hadits-hadits dan atsar menunjukkan, bahwa pada pengertian Al-Qur'an itu adalah amat luas bagi orang-orang yang mengerti. Oleh karena itu, kita yang masih perlu mempelajarinya dan belum memahami benar keajaiban keajaiban yang terkandung dalam Al- Qur'an, rasanya akan kelihatan lebih rendah lagi jika kita tidak terarik untuk mempelajarinya lebih mendalam. Karena jika seseorang ingin mempunyai ilmu sebagaimana ilmunya orang-orang terdahulu, dan ingin menguasai ilmunya orang-orang yang hidup di masa depan, maka Al-Qur'anlah yang perlu dipelajari. Karena banyaknya hikmah dan petunjuk keselamatan di dalamnya, bagi orang-orang yang mencintai dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka Rasulullah menjamin keselamatan orang-orang yang berpegang teguh pada Al-Qur'an.

Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ali ra :”Demi Allah yang mengutuskan aku dengan sebenarnya menjadi Nabi ! Sesungguhnya akan bercerai-berai umatku dari pokok agamanya, menjadi 72 golongan. Semuanya sesat menyesatkan, yang membawa mereka kepada neraka. Apabila telah ada yang demikian, maka haruslah suatu kaum berpegang  teguh dengan Kitab Allah Azza wa Jalla (Al-Qur'an).

Karena di dalamnya, memuat berita orang-orang sebelum kamu dan berita tentang apa yang akan datang sesudah kamu. Dan hukum yang dijalankan di antara kamu, oleh orang-orang yang berkuasa. Yang menyalahi Al-Qur'an. Dia dibinasakan oleh Allah Azza

wa Jalla. Barang siapa mencari ilmu yang lain dari Al- Qur'an, niscaya dia disesatkan oleh Allah Azza wa Jalla. Maka beruntunglah kita sebagai umat Islam  yang mempunyai kitab suci Al-Qur'an. Kitab yang penuh hikmah dan mengandung ribuan cabang ilmu

pengetahuan itu, harus benar-benar kita cintai dan kita rawat, dalam bentuk senantiasa membacanya, m e r e n u n g i i s i k a n d u n g a n n y a k e m u d i a n mengamalkannya.

Rasulullah bersabda: “Tidak ada yang memberi syafa'at lebih utama dan tidak ada kedudukannya yang paling utama disisi Allah Ta'ala, dari pada Al-Qur'an. Tidak

Nabi, tidak malaikat dan tidak lainnya !”. Akhirnya, marilah kita bersama-sama

memohon kepada Allah, agar kita termasuk orangorang yang mendapat syafa'at dari Al-Qur'an, karena kegemaran kita membacanya dan kesadaran untuk mengamalkan isi kandungannya.

Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Wallahu ‘alamu bish-showaab.