Marhaban Ya Ramadhan: Siapkan Iman Menuju Ridha Ar-Rahman - Andalusia Islamic Center

Marhaban Ya Ramadhan: Siapkan Iman Menuju Ridha Ar-Rahman

Marhaban Ya Ramadhan: Siapkan Iman Menuju Ridha Ar-Rahman

Oleh: Abdurrahman Abu Aisyah

Insya Allah Ta’ala dalam hitungan hari kita akan bersama-sama memasuki Ramadhan, bulan yang memiliki banyak keberkahan dan keutamaan. Maka sebagai muslim sudah sepatutnya kita menyambutnya dengan penuh suka cita. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda: "Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkatan. Allah telah mewajibkan kepadamu puasa-Nya. Di dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada satu malam yang terlebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu, maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan." (HR. Ahmad dan An-Nasa’i). Hadits yang mulia ini mengajarkan kepada kita bahwasanya Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan dan keistimewaan, maka ketika Ramadhan datang ucapkanlah “Marhaban Ya Ramadhan” sebagai ungkapan suka cita akan kedatangannya.

Upaya yang dilakukan dalam menyambut kedatangan Ramadhan adalah dengan menyiapkan iman dan takwa sebagai sarana dalam mencapai keridhaanNya. Persiapan iman dilakukan dengan menguatkan azzam (keinginan) di dada untuk dapat mengisinya dengan berbagai bentuk ketaatan. Sementara persiapan takwa adalah dengan melaksanakan seluruh syariat yang ada pada bulan Ramadhan dan menjauhi segala bentuk larangannya. Semua itu tentu saja membutuhkan adanya keimanan yang kuat dalam hati yang akan terucap dalam lisan dan diamalkan dengan anggota badan.

Jika semua hal tersebut dilakukan maka lezatnya Ramadhan akan dapat dirsakan, tentu saja mereka yang dapat menikmati hidangan Ramadhan adalah orang-orang yang benar-benar mengharapkan pertemuan dengan bulan ini, kerinduan kepada bulan ini membuatnya ingin segera menikmati dan mereguk keberkahan di dalamnya, hanya orang-orang yang paham dan “yufaqihu fi dien (paham dengan agama Islam)” yang bisa merasakan nikmatnya memasuki bulan ini. Mereka adalah orang-orang yang selalu menghadapakan jiwa raganya untuk mendapatkan keridhanNya, segala tingkah lakunya hanya tertuju kepadaNya, bagaikan seorang musafir yang hanya memiliki satu tujuan pengembaraan, ia tidak tergoda dengan sejuta pesona di tengah sahara, tujuan hidupnya begitu mantap yaitu mengharap Ridha Ar-Rahman.

Lalu apa yang bisa kita berikan kepada bulan yang mulia ini? ada beberapa tingkatan amal yang dapat kita lakukan, pertama kita melaksanakan ibadah-ibadah wajib yang diperintahkan di dalamnya seperti shaum, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Al-Baqarah: 183].

 

Kedua, melaksanakan amalan-amalan yang ditekankan untuk dilaksanakan seperti sholat tarawih, tadarus Al-Qur'an dan yang lainnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam :

Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Muslim)

Ketiga, melaksanakan amal-amal yang menjadi amalan sunnah para pendahulu kita yang shalih. Sehingga bagi kita yang mampu untuk beramal, beramalah di bulan yang mulia ini dimana pahalanya akan dilipatgandakan, sebagaiman sabda Nabi yang mulia:

Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi ganjarannya. Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku semata. (HR. Muslim)

Selain amalan-amalan tersebut maka kita juga disunnahkan untuk banyak bersedekah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan. Dan beliau lebih dermawan lagi ketika di bulan Ramadhan pada saat Jibril menemuinya. Maka pada saat Jibril menemuinya, ketika itulah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan dalam kebaikan dari pada angin yang berhembus.”

Hal yang perlu diingat dalam melaksanakan ibadah tersebut haruslah dilaksanakan dengan syarat ikhlash dan ittiba' kepda Rasul, jangan sampai karena kita beramal sebanyak-banyaknya namun menyelisihi amalan Nabi. Termasuk menyelisihi adalah beribadah tanpa memperhatikan kondisi badan, hal ini tentu bukanlah amalan yang baik. Semoga kita mampu mengisi bulan Ramdhan ini dengan amalan-amalan yang dapat mengangkat derajat kita amin. Semoga Allah Taa’ala menyampaikan kita kepada bulan Ramadhan sehingga kita akan bersama-sama beribadah sekuat tenaga di bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan ini. Semua itu adalah sarana untuk mendapatkan ridha Ar-Rahman dan mendapat surgaNya di akhirat sana. wallohua'lam bishawab. Drm.