Bulan Rabiul Awwal 1440 H - Andalusia Islamic Center

Bulan Rabiul Awwal 1440 H

Bulan Rabiul Awwal 1440 H
Oleh : ust. Abdul Mughni, BA, MHi

Bismillah wa Alhamdulillah wa al Sholatu wa al Salamu ‘ala Rasulillah shollahu ‘alayhi wa sallam.

Rabiul Awwal adalah bulan ke 3 dari 12 bulan bulan Hijriyyah yang mengingatkan ummat Islam akan peristiwa kelahiran nabi Muhammad shollahu ‘alayhi wa sallam, bulan yang dikenal dengan nama maulid atau orang Jawa menyebutnya dengan kata mulud. Maulid adalah kata bahasa arab yang berarti kelahiran tentunya yang dimaksud dengan maulid ini adalah kelahiran nabi Muhammad sholallahu ‘alayhi wa sallam, benarkah beliau dilahirkan di bulan ini ? Apakah kelahiran beliau di tahun Gajah saat terjadi penyerbuan kota Makkah ? Di hari apakah beliau lahir ? Adakah tanda-tanda dan ciri-ciri saat beliau dilahirkan ? Benarkah beliau lahir sudah dalam keadaan dikhitan ?.

Ulama sepakat bahwa kelahiran nabi pada hari Senin dan keterangan yang menyebutkan hari Jum’at adalah keterangan yang tidak kuat landasan dan hujjahnya, sedangkan bulan beliau dilahirkan dalam pendapat mayoritas para ulama dan pendapat yang masyhur adalah di bulan Rabiul Awwal, riwayat yang mengatakan di bulan Ramadhan adalah riwayat yang tidak berlandaskan sanad yang kuat, juga yang berpendapat di bulan Rajab. Mengenai tahun beliau dilahirkan adalah ditahun Gajah, yaitu pada tahun 571 Masehi kurang lebih 50 hari setelah peristiwa penyerbuan kota Makkah oleh pasukan Gajah pimpinan Abrahah yang diabadikan dalam al Qur’an (105;1-5), sedangkan tgl beliau dilahirkan yang masyhur adalah tgl 12, pendapat lain mengatakan tgl 2 , atau 10 dan 17 dll. Hikmah beliau dilahirkan di bulan Rabiul Awal karena bulan Rabi’ adalah bulan yang artinya musim pertengahan tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dan syariatnya adalah syariat ataupun ajaran yang pertengahan tidak ekstrem kanan begitu juga tidak ekstrem kiri. Hikmah lain karena bulan Rabi’ adalah nama yang membawa semangat optimis dan kabar gembira bagi ummatnya, diumpamakan seperti musim Rabi’ yaitu musim semi (spring) yang menggambarkan air yang mengalir dan menjadikan tumbuhan serta pepohonan mengeluarkan nikmat buat manusia dengan izin Allah taa’la, dan kelahiran nabi di bulan ini adalah isyarat dan bukti begitu besar nikmat yang diberikan Allah dan beliau sholallahu ‘alayhi wa sallam adalah rahmat buat seluruh alam (21;107). Dalam buku siroh disebutkan beberapa tanda dan peristiwa yang mengiringi kelahiran beliau, ada tanda-tanda yang berdasarkan riwayat yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan, ada pula yang berdasarkan riwayat yang tidak shohih dan tidak kuat meskipun masyhur dan populer, seperti bergetar dan berguncangnya istana Kisro (di Persia), dan hancur serta robohnya 14 plafon di Istana tersebut, juga tentang padamnya api yang disembah orang Majusiy, dalam buku Lu’lu’l Maknun karangan Musa bin Rashid Al Azimiy tanda-tanda tersebut adalah tanda tanda yang tidak berlandaskan riwayat yang kuat meskipun sangat populer seraya mengutip keteranga Syaikh Muhammad al Ghozaliy dalam bukunya Fiqh Siroh, bahwa kelahiran nabi Muhammad sholallahu ‘alayhi wa sallam adalah sebuah peristiwa yang haq sebagai permulaan akan kehancuran kezhaliman dan kesesatan, dan ada sebagian orang yang menyambutnya dengan begitu sukacita disertai bumbu peristiwa-peristiwa besar sebagai penghantar dari kelahiran beliau, padahal nabi Muhammad sholallahu ‘alayhi wa sallam tidak membutuhkanya, karena sosok beliau yang agung lebih berharga dan bermanfaat dibandingkan riwayat-riwayat yang lemah tersebut.

Tanda tanda peristiwa yang mengiringi kelahiran beliau yang berdasarkan riwayat riwayat yang shohih dan kuat antara lain : munculnya cahaya yang menyinari istana istana di Syam (sekarang negara Syiria, Jordania, dan Palestina). Hadis nabi menyebutkan “ Saya disisi Allah telah tertulis (ditetapkan) sebagai penutup para nabi pada saat nabi Adam berada di tanahnya (antara Ruh dan Jasad belum diciptakan Allah), dan saya infokan kepada kalian semua ciri-ciri atau tanda tandanya : pertama adalah do’a ayahku nabi Ibrahim (2;129) kedua adalah kabar gembira saudaraku nabi Isa (61;6) dan penglihatan ibuku saat melahirkanku keluar darinya cahaya yang menyinari istana istana Syam .“ ( HR. Ahmad, Hakiim, Ibnu Hibban). Diriwayatkan bahwa nabi Adam melihat nama nabi Muhammad tertulis diatas ‘Ars dan Allah berkata kepada Adam jika bukan karena Muhammad Aku tidak akan menciptakanmu (HR Hakim).

Peristiwa lain yang mengiringi kelahiran beliau adalah keluar dan tampak di langit bintang, hal ini berdasarkan sebuah keterangan dari yang disebutkan Ibn Ishaq dengan sanad yang baik bahwa Hassan bin Tsabit saat beliau remaja usia 8 tahun beliau mengingat serta mengerti apa yang terjadi, beliau berkata saya mendengar seorang Yahudi berteriak dengan suara lantang dan keras diatas bangunan yang tinggi di Yastrib “ Wahai orang orang Yahudi, semalam telah muncul bintang Ahmad yang menjadi pertanda kelahiran nya “. Buku Lathoiful Maa’rif karangan al Hafiz Ibn Rajab al Hanbaliy menyebutkan sebuah riwayat dengan sanad yang terdapat dho’f bahwa sebelum kelahiran nabi ada seorang Rahib (nama ‘Iish) yang sering mengatakan bahwa semakin dekat wahai penduduk kota Mekkah kelahiran seorang nabi yang akan menguasai daerah Arab dan daerah Ajam (selain Arab), dan sekaranglah zamanya, Rahib tersebut senantiasa bertanya tentang kelahiran nabi di Mekkah. Dan pada hari kelahiran nabi, sang ayah Abdullah mendatangi rahib dan menceritakan kelahiran sang nabi, rahib berkata ; kaulah ayahnya, karena telah lahir nabi yang sering aku katakan, lahirnya di hari senin, dan diutus di hari senin dan meninggalnya juga di hari senin, rahhib pun bertanya kepada Abdullah, siapakah namanya, dia menjawab Muhammad, sang Rahib berkata “ demi Allah saya telah memprediksi hal ini akan terjadi di keluarga ini karena 3 hal : karena bintangnya telah tampak semalam, dan dia lahir hari ini, dan yang ketiga namanya adalah Muhammad “ .

Riwayat yang kuat menyebutkan bahwa nabi lahir dalam keadaan Yatim, bahwa ayahnya Abdullah telah meninggal dunia saat nabi dalam kandungan ibunya berumur dua bulan berbeda dengan kisah diatas. Riwayat lain menyebutkan bahwa nabi menjadi yatim pada usia 7 bulan, mungkin kisah Rahib diatas berdasarkan riwayat yang menyebutkan nabi yatim setelah beliau dilahirkan bukan sebelumnya. Dan beliau dikhitan pada usia 7 hari oleh kakeknya sebagaimana kebiasaan bangsa Arab saat itu, berdasarkan riwayat sahabat Ibn ‘Abbas bahwa kakeknya nabi Abdul Mutholib mengkhitan nabi di hari ke 7 dan membuat acara (ma’dubah) sedangkan riwayat yang menyebutkan bahwa beliau lahir dalam keadaan telah dikhitan adalah riwayat-riwayat yang lemah.

Marilah kita isi bulan Rabiul Awwal dengan memperbanyak sholawat kepada nabi Muhammad sholallahu ‘alayhi wa sallam dengan menghidupkan sunnahnya, mengkaji sirohnya dan mengamalkan ajarannya (AM).